malikul fanani UNEJ
Kasiat Biji Ketapang Sebagai Alternatif Penghasil
Minyak Nabati dan Pengobatan Penyakit Kolesterol
Ketapang termasuk ke dalam kingdom Plantae (tumbuhan),
superdivisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji), divisi Magnoliophyta (tumbuhan
berbunga), subdivisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup), kelas
Magnoliopsida (dikotil), subkelas Asteridae, ordo Myrtales, famili Combretaceae, genus Terminalia, dengan
nama spesiesnya adalah Terminalia catappa L. Pohon ketapang adalah salah satu pohon yang sering
digunakan untuk peneduh. Pohon tersebut mempunyai tinggi 35 m. Daun ketapang lebar berbentuk bulat telur dengan pangkal daun
runcing dan ujung daun lebih tumpul. Bunga
ketapang berukuran kecil dan terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting berwarna
kuning kehijauan dengan panjang sekitar 8–25 cm. Ketapang (Terminalia
catappa) merupakan tumbuhan dikotil yang
berasal dari Asia Tenggara, kemudahannya untuk tumbuh tersebut
menjadikan ketapang sangat mudah untuk beradaptasi sehingga ketapang banyak
ditemukan di berbagai tempat termasuk di Indonesia. Ketapang merupakan salah
satu tumbuhan yang sering digunakan manusia untuk dimanfaatkan, sehingga tak
heran bahwa ketapang disebut sebagai tanaman multiguna. Kayunya digunakan untuk
perabotan rumah tangga, tumbuhan ketapang merupakan tumbuhan yang tingkat
pertumbuhannya relatif cepat oleh karena itu tumbuhan ini bisa di jadikan sebagai
alternatif tumbuhan berkayu. Pohon ketapang tersebut memiliki sebuah biji yang
tertutup dengan lapisan yang keras, walaupun
biasanya keberadaan pohon ketapang ini tidak dipedulikan oleh masyarakat karena
masyrakat belum mengetahui khasiat dari ketapang (Terminalia
catappa). Apabila hal ini dapat dikembangkan dengan baik akan
memaksimalkan potensi ketapang (Terminalia catappa) yang dahulu dianggap
masyarakat sebagai tanaman tidak berguna karena belum terungkap manfaatnya. Padahal di dalam biji ketapang tersebut memiliki kandungan dan
tekstur yang lebih bagus dari kacang almond yang harganya lebih mahal dari
kacang pada umumnya. Pemanfaatan tanaman ini
dapat menghasilkan pendapatan baru untuk perkembangan dunia kesehatan khusunya
dalam bidang herbal medicine.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti di Universitas
Toronto, Kanada, buah biji Ketapang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol
dalam darah. Fakta ini didapatkan sebagai hasil dari penelitian yang melibatkan
tiga kelompok partisipan.
Dalam penelitian buah biji Ketapang ini, kelompok pertama
menurunkan kadar kolesterol dengan cara melakukan diet taraf rendah, yakni
hanya mengonsumsi makanan nan mengandung krim susu dan mengonsumsi sereal.
Kelompok kedua melakukan diet yang sama dengan kelompok pertama. Hanya saja
pada kelompok kedua diet tersebut dilengkapi dengan konsumsi pil penurun kadar
kolesterol sebanyak 20 ml per hari. Kelompok ketiga menjalani diet ketat sambil
mengonsumsi makanan berserat, kedelai, dan buah biji Ketapang . Kemudian, hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelompok ketiga (yang mengonsumsi buah biji
Ketapang) sukses menurunkan kadar kolesterolnya hingga lebih dari 30%.
Pasalnya, buah biji Ketapang mengandung vitamin E dalam jumlah yang banyak.
Vitamin E tersebut berfungsi sebagai pemicu turunnya jumlah protein C-reaktif.
Jumlah protein C-reaktif yang tinggi menunjukkan bahwa adanya peradangan arteri
dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko agresi jantung.
Menurut
penelitian yang dilakukan Handayati dan Wahyuono membuktikan bahwa minyak
ketapang diekstraksi dengan petroleum bensin menggunakan Soxhlet selama 24 jam.
Rendemennya (51,25% b/v) menyerupai minyak kelapa sawit dan minyak wijen,
sehingga biji ketapang berpeluang digunakan sebagai sumber minyak nabati.
Kandungan metil ester asam lemak dalam biji ketapang berdasarkan analisis KG-SM
adalah metil palmitat (35,63%), metil oleat (33,49%), metil linoleat (24,49%),
dan metil stearat (4,66%). Kandungan metil palmitat yang tinggi mirip dengan
kandungan asam palmitat pada minyak kelapa sawit. Bobot jenis (25oC)
minyak biji ketapang, 0,898 gram/mL, mirip dengan minyak kelapa sawit,
sedangkan indeks biasnya (20oC) mirip dengan minyak wijen yaitu
sebesar 1,4648. Bilangan asamnya (4,7 mgKOH/gram) lebih rendah dibandingkan
minyak zaitun (6,6 mg KOH/gram), sehingga kualitasnya lebih baik daripada
minyak zaitun. Bilangan penyabunan (68,83 mgKOH/gram) lebih rendah daripada
minyak lainnya, yang berarti kandungan
asam lemak totalnya rendah. Bilangan iodium sebesar 75,21, sesuai dengan
bilangan iodium minyak zaitun (75-94). Sehingga dapat dikatakan bahwa biji ketang
tersebut bagus digunakan minyak nabati yang dapat menggantikan minyak zaitun
dan minyak kelapa sawit dan kandungan yang terdapat dalam biji ketapang
tersebut baik digunakan untuk proses penyembuhan kolesterol dan penyakit
lainnya, menurut dunia kedokteran, penyakit kolesterol dapat terjadi
akibat pengendap pada dinding arteri, maka akan terjadi penyumbatan pada aliran
darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya. Jadi kolesterol tinggi
meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis,
penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke, baik kecil dan
besar, dan serangan jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit di dada bagian
depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang tersebut stres atau melakukan
kegiatan fisik. Selain itu kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko seseorang
terkena penyakit jantung
koroner dan juga risiko penderita juga meningkat jika dia menderita
hipertensi, diabetes.
Sehingga amat disayangkan bahwa biji ketapang yang keberadaanya di
sekitar kita mudah ditemui apabila tidak dimanfaatkan dengan bijak dan
memanfaatkan kandungan di dalamnya untuk obat atau sebagai pengobatan
alternatif atau sebagai herbal medicine.
kata kunci : Ketapang, minyak nabati, Kolesterol
UNEJ,
Universitas Jember,
Herbal Medicine,
Tanaman Obat Unej,
Agroteknopark